Image by: Geoweek.files.wordpress.com
بسم ا لله ا لر حمن ا لر حيم
Alhamdulillah. Segala puji hanya kepunyaan Allah. Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dan kuasa atas segala sesuatu serta menciptakan makhluk dengan sebaik-baiknya ciptaan, yaitu manusia.
Di dalam Al-Quran, Allah Swt. telah menerangkan bagaimana kejadian atau perjalanan seorang manusia sebelum lahir ke alam dunia ini, telah terlebih dahulu berada pada rahim seorang wanita (ibu) kita yang disebut alam kandungan. Alam kandungan adalah sebuah alam yang diciptakan Allah Swt, sebagai alam yang pertama kali akan dilalui oleh manusia. Sebagai orang yang beriman kepada Allah, sudah semestinyalah kita mempercayai dan berbakti kepada kedua orang tua yang telah melahirkan kita dengan susah payah dan nyawa menjadi taruhan selama sembilan bulan kurang lebih sepuluh hari kita berada di alam kandungan (rahim) seorang ibu.
Allah Swt. berfirman:
و و صينا ا لا نسا ن بو ا لد يه حملته ا مه و ﻫنا على و ﻫن و فصا له فى عا مين ا ن ا شكر لى و لو ا لد يك ا لى ا لمصير.
Artinya:
"Dan Kami (Allah) memerintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang sangat lemah (kepayahan diatas kepayahan), dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman: 14)
Menurut pengertian dari ayat diatas, bahwa sesungguhnya manusia sebelum lahir ke alam dunia terlebih dahulu berada di alam kandungan, yaitu rahim seorang ibu.
Rasulullah saw. pun telah menjelaskan dalam hadistnya yang menerangkan tentang kejadian atau proses dan bahan yang digunakan Allah Swt. untuk menciptakan manusia di alam kandungan.
Telah diriwayatkan dari Abdullah bi Mas'ud r.a. Rasulullah saw. bersabda:
Artinya:
"Sesungguhnya seseorang kamu dikumpulkan bahan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam keadaan masih berupa setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari), kemudian diutus kepadanya malaikat dan diperintahkan untuk menuliskan empat macam, yaitu (mengenai) rezekinya, ajalnya, amalnya, celaka atau bahagianya, kemudian ditiupkan kepadanya ruh. Sesungguhnya seseorang diantaramu ada yang suka mengamalkan amalan surga sehingga tidak ada jarak antaranya dan antara surga itu kecuali sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia termasuk seorang yang celaka), sebelum mati ia melakukan amalan ahli neraka, maka masuklah dia ke dalam neraka. Dan jika seseorang mengamalkan amalan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antaranya dengan neraka, melainkan sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia seorang yang bahagia) dia telah mengamalkan amalan ahli surga, maka masuklah dia ke dalam surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut isi kandungan dari hadist tersebut diatas, mulailah kita dapat mengerti dan memahami tentang keberadaan kita di alam kandungan sebelum terjun (lahir) ke alam dunia. Mudah-mudahan apa yang dapat saya sampaikan pada kesempatan menulis artikel kali ini dapat memberi manfaat dan menjadikan diri kita seorang manusia yang taat, tunduk dan berserah diri kepada Allah Swt. sebagaimana kita dulu ketika berada di dalam rahim ibu kita, berserah diri karena alam kandungan adalah alam yang sangat sempit tetapi berkat kasih sayang Allah dan juga kasih sayang seorang ibu, tatkala kita berada disana merasa lapang dan diberi rezeki, walaupun sebenarnya kita tidak bisa merasakan bagaimana keadaan ketika kita berada di alam kandungan. Dengan demikian sudah seharusnya kita bersyukur kepada Allah dan berbuat baik kepada kedua ibu bapak kita.
0 komentar:
Posting Komentar